Minggu, 05 November 2017

Contoh Artikel keputihan

| |



BAHAYA KEPUTIHAN BAGI REPRODUKSI WANITA
OLEH : RATMADIYAH

PENDAHULUAN
            Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem reproduksi sangat penting,mengingat bahwa sistem reproduksi dirancang untuk dapat melaksanakan beberapa fungsi. Saat ini semakin maraknya penyakit yang terjadi pada reproduksi wanita. Sehingga kita harus tahu cara menyikapi hal – hal yang tidak diinginkan ini.Salah satunya keputihan, keputihan merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Keputihan ini jika dibiarkan maka akan berdampak negative bagi sitem reproduksi.Dan hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk membahas lebih dalam tentang keputihan ini. Sehingga wanita wanita diluar sana dapat mengetahui serta mencegah terjangkitnya penyakit keputihan ini.Melalui hasil artikel ini diharapkan menjadi bagian Rujukan bagi masyarakat dan Instansi lain dalam pencegahan keputihan, serta bagi orang-orang yang berminat membacanya.
Kata kunci : ( sistem reproduksi,reproduksi wanita, keputihan )       
Pendahuluan :
            Wanita memiliki banyak karakteristik fisik yang berbeda dari pria karena peran pentingnya dalam reproduksi. Fungsi sistem reproduksi wanita ada dua — untuk memungkinkan pembuahan dari pertemuan sperma dan sel telur, serta melindungi organ dalam kewanitaan dari patogen penyebab infeksi. Sebelum memahami penyakit keputihan, alangkah baiknya kita mengetahui organ – organ yang ada pada sistem reproduksi.
            Pertama, ovarium atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium bertanggung jawab untuk memproduksi hormon seks wanita seperti estrogen, progesteron dan ovum yang biasa disebut sel telur. Kedua, tuba falopi memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium. Tuba falopi bertanggung jawab untuk mengangkut ovum yang dilepaskan dan membawanya ke dalam infundibulum untuk dipindahkan ke rahim.
            Ketiga, rahim (uterus) adalah tempat di mana embrio ditanamkan dan kemudian tumbuh. Bagian ini menyelimuti dan mendukung janin yang sedang berkembang. Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim berkontraksi selama persalinan untuk mendorong janin melewati jalan lahir. Keempat, Vagina yang selama ini Anda bisa amati dari luar dengan mata telanjang  bukanlah vagina, melainkan vulva. Di vulva terdapat bukaan vagina. Vagina itu sendiri sebenarnya terletak dalam tubuh di belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim. Salah satu fungsi vagina adalah sebagai jalan keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat persalinan. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai “terowongan” bagi sperma berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan.
            Kelima, vulva adalah tampak luar dari anatomi vagina yang terdiri dari labia majora, labia minora, bukaan saluran kemih untuk buang air kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah untuk melindungi vagina. Vulva juga merupakan bagian sensitif pada tubuh wanita yang mudah dirangsang dan menghasilkan kenikmatan seksual. Dan terakhir, payudara juga termasuk salah satu organ yang terlibat dalam sistem reproduksi wanita. Payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran susu, dan
kelenjar adiposa. Kelenjar susu adalah jenis kelenjar sudoriferus khusus yang telah diubah untuk menghasilkan susu untuk memberi makan bayi.
            Banyak penyakit yang dapat menyerang organ – organ reproduksi ini, salah satunya keputihan. Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Keputihan dapat fisiologis ataupun patologis. Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Sedangkan dalam keadaan patologis akan sebaliknya, terdapat cairan berwarna, berbau, jumlahnya banyak dan disertai gatal dan rasa panas atau nyeri, dan hal itu dapat dirasa sangat mengganggu. Oleh karena itu diartikel ini akan membahas lebih dalam masalah,penyebab keputihan serta solusi pencegahannya.
Pengertian Keputihan :
            Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Penyebab keputihan :
            Jamur dan bakteri banyak tumbuh dalam kondisi tidak bersih dan lembab. Organ reproduksi merupakan daerah tertutup dan berlipat, sehingga lebih mudah untuk berkeringat, lembab dan kotor. Perilaku buruk dalam menjaga kebersihan genitalia, seperti mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut dapat menjadi pencetus timbulnya infeksi yang menyebabkan keputihan. Keputihan juga dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu :
·         Ketidakseimbangan hormonGejala suatu penyakit tertentu
·         Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
·         Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
·         Sering menggunakan WC Umum yg kotor
·         Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
·         Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
·         Kelelahan yang amat sangat
·         Stress
·         Sering membasuh vagina, yang harus dibsuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
·         Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
·         Lingkungan sanitasi yang kotor.
·         Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
·         Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
·         Kadar gula darah tinggi
·         Sering menggaruk vagina


Gejala Keputihan :
            Keputihan terbagi dua. Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
  • Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
  • Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
  • Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
  • Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  • Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
  • Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.
  • Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka kekebaln tubuhnya akan menurun.
  • Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
  • Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
Keputihan abnormal (patologis)
  • Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
  • cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
  • Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
Bahaya Keputihan :
v Bagi wanita
            Bagi sebagian wanita keputihan dianggap hal yang sepele apalagi ketika wanita mengalami keputihan yang cenderung ke arah bahaya (abnormal) segan memeriksakan diri ke dokter. Padahal jika anda ketahui bahaya keputihan yang dibiarkan tanpa penanggulangan akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Bahaya keputihan untuk wanita adalah :
1. Sakit buang air kencing
            Keputihan yang terinfeksi kuman akan mengakibatkan sakit ketika anda buang air kencing.
2. Gangguan aktivitas seksual
            Keputihan yang dibiarkan tanpa pengobatan akan mengganggu hubungan seksual karena adanya lendir yang merupakan cairan lubrikasi wanita yang berlebih dan membuat tidak nyaman saat penetrasi.
3. Perkembangan infeksi
            Keputihan akibat infeksi akan mempuruk keadaan apalagi jika berkembang secara normal dan wanita tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Misalnya ketika siklus haid, tingkat pH pada Miss.V meningkat yang disebabkan aliran darah sehingga sel ragi tidak tumbuh dalam lingkungan pH tinggi.
v Bagi ibu hamil
            Keputihan saat hamil yang bersifat normal tidak akan menyebabkan bahaya, yaitu adanya ciri-ciri tidak berbau dan tidak membuat gatal. Ibu hamil akan mengalami keputihan hingga akhir menjelang persalinan. Pada masa akhir kehamilan keputihan semakin meningkat karena infeksi jamur semakin berat terjadi. Umumnya keputihan pada ibu hamil terinfeksi karena jamur candida sp. Adapun bahaya keputihan untuk ibu hamil yaitu :
1. Kelahiran prematur
            Keputihan yang ditandai dengan munculnya cairan yang lebih kental, berbau amis dan rasa gatal yang memicu iritasi pada vulva. Keputihan pada ibu hamil jenis ini akan mengakibatan nyeri saat bersenggama. Adapun penyebab keputihan adalah mikroorganisme yaitu candida albicans.Jika dibiarkan tanpa pengobatan akan menyebabkan kelahiran prematur.
2. Ketuban pecah sebelum waktunya
            Munculnya cairan yang ditandai dengan berwarna kekuningan, berbau amis dan ketika muncul rasa gatal. Keputihan ini disebut vaginosis bakterialis yang menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya.
3. Berat badan bayi rendah
            Keputihan yang berupa iritasu di area genital dengan timbulnya rasa panas dan gatal. Pada keadaan yang parah akan mengakibatkan nyeri pada daerah vulva dan paha, perineum dan saat senggama. Penyebab keputihan ini adalah protozoa trichmonas vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Berdampak pada ibu hamil yaitu adanya bahaya kelahiran bayi yang beratnya rendah.

v Bagi bayi
            Keputihan tidak hanya terjadi pada wanita dewasa dan ibu hamil . Bayi dan balita juga mengalami keputihan pemicunya adalah hormon dan infeksi. Pemakaian minyak dan bedak yang berlebihan di area kemaluan bayi menyebabkan timbulnya infeksi. Sama seperti keputihan pada wanita jika keputihan bayi tidak berbau dan tidak gatal maka dikategorikan aman. Akan tetapi jika bayi mengeluh kesakitan, kemerahan di vulva, menangis ketika buang air kencing maka waspadai. Jika tidak diobati akan menyebabkan peradangan ke arah rahim, air tuba dll.
Solusi Pencegahan :
·        Bersihkan area vagina dengan air dari sumber  yang mengalir
·        Jangan menggunakan semprotan air yang terlalu kencang saat membersihkan area anus atau vagina. ( semprotan yang telalu kencang mengakibatkan kuman dapat naik melalui saluran genital, untuk menginfeksi rongga vagina)
·        Pakailah celana dalam yang agak longgar, juga berbahan dasar katun
·        Pikiran harus selalu positif ,jangan memikirkan hal yang dapat memicu stres
·        Konsumsilah obat-obatan dengan pengawasan medis, berhenti merokok, diet, kontrol gula darah
·        Jangan coba-coba untuk melakukan hubungan seks terlarang atau tidak sah  (abstinence atau abstain)
·        Jangan berganti-ganti pasangan seksual, setia pada pasangan anda
·        Lebih lanjut dapat kita konsuktasikan kedokter ahli

Kesimpulan :
            Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Keputihan dapat fisiologis ataupun patologis. Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Sedangkan dalam keadaan patologis akan sebaliknya, terdapat cairan berwarna, berbau, jumlahnya banyak dan disertai gatal dan rasa panas atau nyeri, dan hal itu dapat dirasa sangat mengganggu.
Saran :
            Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebab keputihan bermacam-macam dan bisa terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur dan bakteri. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan cara – cara yang telah dipaparkan sebelumnya. Namun jika masih berkelanjutan lakukan kultur dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.





Daftar Pustaka :
dr Winarto. Artikel kesehatan terlengkap tentang keputihan pada wanita. Available from : https://petunjuksehat.com/artikel-kesehatan-terlengkap-tentang-keputihan-pada-wanita/
Febiliawanti IA. Kenali ciri keputihan vagina abnormal. Available from: http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/26/14125869/kenali.ciri.keputihan.vagina.abnormal.
Ratna DP. Pentingnya menjaga organ kewanitaan. Jakarta: Indeks, 2010.





0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blogger templates

Tentang Saya

Assalamualaikum.....
Saya Ratmadiyah Chaniago
sekarang masih kuliah di UIN SU.
untuk lebih jelas bisa kunjungi my FB: Ratmadiyah Chaniago
bye bye bye :*
Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Membaca :) :*

Pengunjung


 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©